Indonesia kaya dengan budaya, dengan banyaknya budaya membuat indonesia unik/ berbeda dari negara yang lainnya, walaupun berbeda baik itu suku dan budaya tetapi tetap satu jua ( Bhinneka tunggal ika ). hari ini saya akan memposting Pentingnya Komunikasi Budaya, semoga bermanfaat. :)
Pentingnya Komunikasi Antarbudaya
Izinkanlah saya
berkisah tentang apa yangdialami oleh
schramm dalam mulyana ( 2006 ), beberapa tahun yang lalu di amerika latin.
Tentang sebuah keluarga yang tinggal di gunung, mereka mempunyai seseorang anak
termuda yang belajar membaca dan menulis di sebuah sekolah desa yang baru.
Orang tuanya sangat membanggakannya.” Tulis namamu jose”,suruh orang
tuanya.”Tulislah namamu agar orang ini dapat melihatnya”. Si kecil itu
mengambil tongkat dan dengan susah payah menuliskannya di tanah; JOSE. Di
belakang bahunya kelihatan wajah orang tua, kakek, saudara, yang memancarkan
kebahagiaan, suatu saat ia kelak dapat membaca surat kabar atau buku, suatu
saat ia akan membawa dunia yang jauh ke rumahnya. Bagi seluruh keluarga, inilah
saat kemenangan, saat pintu terbuka.
Dari adegan di
atas, coba kita alihkan perhatian kita pada negara adidaya amerika serikat .
setiap tahunnya 25.000 wisatawan jepang datang ke hawai, new york times setiap
minggunya mengirimkan 45-50 ribu kata yang berisi berita dan usulan pada 136
jurnal dan stasiun siaran. Pada minggu itu pula drama televisi barat yang
dibuat di california ditonton oleh 250 juta lebih pemirsa di luar amerika.
Saya tunjukkan contoh-contoh tersebut untuk
menggambarkan ujung yang lain dari keluarga amerika latin. Untuk pertama
kalinya merasakan manisnya komunikasi yang lebih luas, tetapi terlalu sedikit
yang dapat mereka lakukan dengannya. Di amerika serikat yang memiliki
komunikasi yang berlimpah, tetapi akibatnya orang amerika sedikit
memperhatikannya. Jadi, pada setiap ujung ada masalah, masalah lain muncul dari
perbedaan besar di antara kedua ekstrem itu.
Dari gejala, ada
dua garis tanggung jawab yang berkaitan dengan komunikasi budaya. Yang satu
personal dan lainnya pemerintah. Bberapa faktor menyebabkan pentingnya
komunikasi antarbudaya, antara lain mobilitas, pola imigrasi, saling
ketergantungan ekonomi, teknologi Komunikasi dan stabilitas politik
1.
Mobilitas
Mobilitas masyarakat diseluruh dunia
sedang mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu negara ke negara lain dan dari
satu benua ke benua lain banyak dilakukan. Termasuk juga perjalanan domestik banyak dilakukan orang.
Saat ini orang serimg kali mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah
baru dan orang-orang yang berbeda serta untuk menggali peluang-peluang bisnis.
Hubungan antar pribadi kita semakin menjadi hubungan antar budaya.
Di
muka telah disebutkan jumlah wisatawan jepang yang datang ke hawaii.
Berdasarkan angka yang menyakinkan hampir setiap tahunnya kurang lebih 4 juta
orang datang ke amerika dari negeri-negeri lain, dan kira-kira 7 juta orang
amerika pergi keluar negeri. Jumlah ini sangat menarik, tetapi marilah kita
meletakkannya dalam perspektif, secara keseluruhan telah terjadi 11 juta
pertukaran antarbudaya dalam setahun, itu terjadi di amerika serikat saja, coba
kita layangkan perhatikan kita kejakarta, juga tidak terjadi pertukaran budaya
yng cukup besar.
2.
Pola imigrasi
Selain itu pola imigrasi pada setiap
tempat itu hadir dengan segala konsekuensinya. Di hampir setiap kota besar di
dunia, kita dapat menjumpai orang-orang
dari bangsa lain, termasuk di jakarta . kita bergaul, bekerja atau
bersekolah dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kita. Pengalaman sehari-hari
kita telah menjadi hubungan antarbudaya.
3.
Saling
ketergantungan Ekonomi
Masa kini, kebanyakan negara secara
ekonomi bergantung pada negara lain.. beberapa waktu lalu, belum lama berselang
sebagai contoh kehidupan ekonomi amerika bergantung pada eropa ( barat ) yang
kulturnya memiliki banyak kemiripan dengan kultur amerika. Akan tetapi,
sekarang banyak kegiatan perdagangan dilakukan oleh orang amerika, khususnya di
bidang peralatan teknologi berorientasi ke asia timur-jepang, korea, dan
taiwan, yang kulturnya sanga berbeda.
kehidupan ekonomi bangsa amerika bergantung kepada kemampuan bangsa ini untuk
berkomunikasi secara efektif dengan kultur-kultur yang berbeda itu.
Hal
yang sama juga berlaku untuk bangsa-bangsa lain didunia, termasuk indonesia.
Apakah itu dalam kawasan regional maupun secara nasional. Telah tumbuh rasa
saling tergantung diseluruh dunia. Orang mulai menyadari bahwa tidak ada
manfaatnya mengatakan pada orang lain,” perahumu itu sedang tenggelam”, karena
kita semua berada dalam satu perahu yang sama. Kita harus berbicara satu sama
lain. Bila dulu jembatan itu dipandang perlu, sekarang jembatan itu esensial.
Boleh
jadi tidak cukup esensial untuk menghilangkan kecurigaan dan rasa takut yang
menghalangi komuniakasi bebas dan tak terbatas, tetapi cukup esensial untuk
mengarahkan perhatian kita pada jembatan di antara kita.
4.
Teknologi
Komunikasi
Alasan lain, ketakutan akan satelit
komunikasi yang menyebar ke dunia ketiga pada awal tahun 1970 an. Dapat di
maklumi jika di dunia ketiga mencemaskan efek hiburan murah dan iklan kepada
bangsa mereka oleh kapitalis besar pemilik satelit. Karena itu masuklah
konfrontasi ke dalam PBB, masing-masing dengan sikap yang kaku, pihak yang satu
menentang masuknya siaran televisi ke suatu negeri tanapa sensor dan
persetujuan ( izin ); pihak lain berpegang teguh pada konsep abstrak kebebasan
berbicara, arus bebas, dan penyiaran tak terbatas.
Teknologi komunikasi yang berkembang pesat
telah membawa kultur luar yang
adakalanya asing masuk kerumah kita. Film-film import yang ditayanglkan di
televisi telah membuat kita mengenal adat kebiasaan dan riwayat bangsa lain. Berita-berita
dari luar negeri merupakan hal yang lumrah. Setiap malam kita menyaksikan apa yang terjadi di
negeri yang jauh melalui televisi, melalui telepon kita dapat berhubungan
langsung kesetiap plosok dunia. Teknologi telah membuat komunikasi antarbudaya
mudah, praktis, dan terhindarkan.
Jika
kita asumsikan bahwa media mencerminkan budaya negara asalnya, jelaslah banyak
sekali orang yang dihadapkan pada budaya amerika lewat media internasional,
demikian scramm dan mulyana ( 2006:4). Bagi negara-negara sosialis, sirkulasi
times, newsweek, paris herald tribune, associated press, dan upi, seperti digambarkan georgi arbatov, sebagai”
propaganda asing yang terorganisasi”. Banyak pemimpin dunia ketiga memandangnya
ancaman pada budaya dan ketahanan politik.
5.
Stabilitas
politik.
Sekarang ini stabilitas politik kita
sangat tergantung pada stabilitas politik kultur atau negara lain, misalnya
vietnam, polandia, timur tengah mempengaruhi keamanan kita. Komunikasi dan
saling pengertian antarbudaya saat ini terasa penting ketimbang sebelumnya.
Referensi
Sihabbuddin, Ahmad, Komunikasi antar
budaya: satu perspektif multidimensi, Ed.1, cet. 1, jakarta, Bumi Aksara, 2011.
Comments
Post a Comment