Proses Komunikasi Massa
Kemajuan teknologi komunikasi secara masal semakin
pesat. Media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan internet
berkembang mengikuti kemajuan berpikir manusia. Kemajuan teknologi komunikasi
massa berpengaruh besar pada kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan.
Model-Model Komunikasi Massa
Model Alir dua tahap
Dikemukaan oleh Lazarfeld, Berelson, dan Gaudet pada
tahun 1948.
Riset
yang melahirkan teori difusi dan pengaruh dilakukan pada tahun 1940 oleh Paul
Lazarsfeld terhadap masyarakat kota New York. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lazarsfeld menunjukkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh komunikasi
massa dipengaruhi juga oleh faktor lain yaitu oleh komunikasi antar personal.
Lazarsfeld menamainya sebgai two-step flow hipotesis.Teori ini masih mempunyai
pengaruh yang sangat besar mengenai khalayak. Pada studi awalnya Lazarsfeld
menemukan bahwa inforamsi dan pengaruh dari media massa disebarluaskan oleh
para penentu opini kepada khalayak luas, setelah mereka menerima informasi dari
media, sehingga isi pesan media tidak serta merta tersebar dan apalagi menjadi
opini publik dalam khalayak yang luas.
Mereka menyatakan bahwa idea-idea seringkali datang
dari radioo dan surat kabar yang ditnagkap oleh pemuka pendapat (opinion
leaders) dan dari mereka ini kemudian menuju komunikan yang kurang giat. Tahap
pertama adalah dari sumbernya, yakni komunikator kepada pemuka pendapat yang
mengoperkan informasi.Sedangkan tahap kedua ialah dari pemuka pendapat kepada
pengikut-pengikutnya, yang juga mencakup penyebaran pengaruh.
Model
komunikasi dua tahap ini menyebabkan kita menaruh perhatian kepada peranan
media massa dan komunikasi antarpribadi. Model dua tahap ini melihat media
massa ini sebagai perorangan yang berinteraksi. Pada kebanyakan komunikasi
massa tampak bahwa sebuah pesan melaju dari sumbernya, yakni komunikator,
melalui saluran media massa, menuju komunikan sebagai pihak penerima, yang
kemudian sebagai kebalikannya memberi tanggapan kepada pesan atau kepada
orang-orang yang berinteraksi dengannya.
Dari
penelitian model komunikasi dua tahap ini timbul dua keuntungan dari hipotesis
model komunikasi dua tahap tersebut. Yaitu :
1) Suatu
pemusatan kegiatan terhadap kepemimpinan opini dalam komunikasi massa.
2) Beberapa
perbaikan dari komunikasi dua tahap, seperti komunikasi satu tahap dan
komunikasi tahap ganda.
Model air banyak tahap
Model ini menggabungkan model komunikasi jarum
hipodermik, model komunikasi satu tahap dan model komunikasi dua tahap.Model
komunikasi tahap ganda ini didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan
yang terjadi pada kebanyakan situasi komunikasi.Model ini menyatakan bahwa
lajunya komunikasi dari komunikator kepada kemunikan terdapat jumlah “relay”
yang berganti-ganti.Beberapa komunikan menerima pesan langsung melalui saluran
dari komunikator yang lainnya terpindahkan dari sumnernya beberapa kali.
Jumlah tahap yang pasti dalam proses ini bergantung
pada maksud dan tujuan komunikator, tersedianya media massa dengan kemampuan
untuk menyebarkannya, sifat dari pesan dan nilai pentingnya pesan bagi
komunikan.
Model Melvin DeFleur
Dikemukakan
oleh DeFleur
Model DeFleur merupakan model komunikasi massa dari
perluasan model-model yang dikemukaan para ahli lain, khususnya Shannon dan
weaver, dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan
perangkat umpan balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source),
pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan sasaran (destination) sebgai
fase-fase yang terpisah dalam proses komunikasi massa.
Model Komunikasi Massa Michael W. Gamble
dan Teri Kwal Gamble
Model komunikasi massa
yang dikemukakan oleh Gamble dan Gamble bisa dijadikan pembeda komunikasi massa dengan komunikasi secara umum
Perbedaannya adalah digunakannya media massa modern sebagai salah satu unsur
yang memengaruhi model komunikasi yang dijalankan. Perbedaan lain adalah dikemukakannya fungsi gatekeeper dalam model
ini.
Jika diringkas, sumber pesan mengalirkan
pesan yang “diedit” oleh penapis informasi.
Kemudian pesan tersebut disebarkan melalui
peralatan media massa, lalu diterima oleh audience.
Proses penerimaan pesan yang dilakukan
oleh audience dipengaruhi oleh berbagai
gangguan.
Alur pesan selanjutnya, audience
memberikan umpan balik pada pengirim pesan melalui berbagai macam saluran.
Proses penyebaran dan penerimaan
pesan tersebut terus berjalan tanpa henti (komunikator dan komunikan) sama-sama
penting di dalam proses komunikasi massa tersebut.
Ciri lain : Audience ketika memberi repson
kepada pengelola media, menurut G&G ia berposisi sebagai komunikator, dan
pengelola media sebagai komunikan.
- See more at:
http://erpandsima.blogspot.com/2015/04/model-komunikasi-massa-michael-w-gamble.html#sthash.QcahPNtm.dpuf
Model HUB
Model
Ray Hiebert, Donald Ungurait, dan Thomas Bohn (HUB – Lingkaran Konsentris)
Model
HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetar sebagai sebuah rangkaian
proses aksi-reaksi.Model HUB ini bisa dikatakan lebih komplit, karena
model komunikasi massa ini adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar
terus-menerus.Komunikator berada di tengah-tengah pusaran air. Artinya,
komunikator menyebarkan pesan ke luar.
Dalam penyebaran ide dan gagasan, komunikator dibantu
oleh media amplification (pengerasan media). Di sini
pengerasan berarti perluasan (extension). Tujuannya adalah agar
pesan yang dikeluarkan sejelas dan sekomplit mungkin.
Model Black dan Whitney
Model Bruce
Westley dan Malcom McLean
Dipopulerkan oleh teoretikus komunikasi yaitu Bruce
Westley dan Malcom Maclean pada tahun 1957.
Bruce Westley dan MacLean merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi
massa, dan memasukkan umpan balik sebgai bagian intergral dari proses
komunikasi. Model ini dipengaruhi oleh model Newcomb, model Lasswell, dan model
Sannon-Weaver. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan objek dan orang
yang tidak terbatas (dari X1 hingga X00), yang kesemuanya merupakan “objek
orientasi”, menempatkan suatu peran C di antara A dan B, dan menyediakan umpan
balik.
Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat minimal dan tertunda.
Contohnya
:
Penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik,
atau pemasang iklan, yang disiarkan televisi, tidak dapat secara langsung
mengetahui bagaimana penerimaan pesannya oleh khalayak pemirsa.Umpan balik
dapat saja diterima pengirim pesan, namun mungkin beberapa hari atau beberapa
minggu kemudian.
Westley dan Mac Lean menambahkan suatu unsur lain (C). C adalah “penjaga
gerbang” (gatekeeper) atau pemimpin pendapat (opinion leader) yang menerima
pesan (X’) dari sumber media massa (A) atau menyoroti objek orientasi (X3, X4)
dalam lingkungannya. Menggunakan informasi ini penjaga gawang kemudian
menciptakan pesannya sendiri (X’’) yang ia kirimkan kepada penerima (B). Maka
terbentuklah suatu sistem penyaringan, karena penerima tidak memperoleh
informasi langsung dari sumbernya, melainkan dari orang yang memilih informasi
dari berbagai sumber.
Contohnya
:
Bila anda punya minat pada komunikasi hewan, anda dapat membaca sejumlah buku
dan menonton film dokumenter yang disiarkan televisi mengenai hal tersebut.
Dalam komunikasi massa, umpan balik dapat mengalir dengan tiga arah : dari
penerima ke penjaga gerbang, dari penerima ke sumber media massa, dan dari
pemimpin pendapat ke sumber media massa.
Westley dan Mac Lean tidak membatasi model mereka pada tingkat individu.Bahkan,
mereka menekankan bahwa penerima mungkin suatu kelompok atau suatu lembaga
sosial. Model Westley dan Mac Lean mencakup beberapa konsep penting umpan
balik, perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa
dan pemimpin pendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi
massa. Model ini juga membedakan pesan yang bertujuan (purposif) dengan pesan
yang tidak bertujuan (nunpurposif).Pesan yang bertujuan adalah pesan yang
dikirimkan sumber untuk mengubah citra penerima mengenai sesuatu dalam
lingkungan.Pesan nonpurposif adalah yang dikirimkan sumber kepada penerima
secara langsung atau melalui penjaga gerbang namun tidak dimaksudkan untuk
mempengaruhi penerima.
Model Maletzke
Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini
memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari
penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang.
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran
teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat
seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). Istilah tersebar
menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di
suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.
Model Bryant dan Wallace
Dalam model yang dikemukakan oleh Bryant dan Wallace
ini masih terlihat sangat umum. Secara khusus model ini tidak memasukkan
gatekeeper dalam proses peredaran pesan, padahal yang paling mutlak dalam
proses komunikasi adalah gatekeeper yang merupakan elemen utamanya.Jelas sekali
bahwa model ini belum bisa dikatakan relevan, sebab dalam prosesnya tidak ada
pengontrolan informasi yang masuk.Ini dapat berakibat umpan balik yang dari
berbagai posisi muncul tanpa adanya pengendali.
Comments
Post a Comment