Malam ini saya akan memposting Apa itu Krisis Strategi, yang dialami Oleh perusahaan dan menjadi Tugas PR untuk Mengetahui Strategi yang akan diambil serta sebagai bahan Pembelajaran.
Krisis strategi
Krisis strategi
(strategic crisis) adalah perubahan
dalam lingkungan bisnis yang mengakibatkan kelangsungan hidup perusahaan
menjadi terganggu. Perusahaan sebaiknya selalu memiliki rencana dalam
menghadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan membuat perusahaan
terperosok lebih jauh dalam krisis. Mereka harus tahu skenario terburuk yang
akan terjadi dan harus mempunyai contingency plan dalam menghadapinya.
Krisis yang terjadi pada maskapai Adam Air karena beratnya persaingan pada bisnis penerbangan merupakan salah satu contoh
bagaimana perusahaan bisa hancur karena kesalahan strategi. Hard-landing Adam Air nomor penerbangan KI 0292 dengan 171 penumpang di Bandara Hang
Nadim, pada bulan Maret 2008 berbuntut panjang. Investor strategis PT Bhakti
Investama Tbk dan PT Global Transport Service memutuskan mundur pada 14 Maret 2008 karena kecewa
dengan manajemen safety Adam Air yang tidak kunjung membaik.
Total dana yang akan ditarik mencapai 50 persen saham (Rp157,5 miliar). Hal ini
menyebabkan Adam Air terancam bangkrut dan meresahkan 3.000 karyawannya. Adam
Air memang sering terkena musibah karena pesawatnya pernah tiba-tiba nyasar di
Bandara Tambolaka sekitar Februari 2006. Menyusul misteri hilangnya pesawat
Boeing 737- 400 nomor KI 574 Adam Air sejak Januari 2007 juga belum
terpecahkan hingga kini.
Beberapa waktu kemudian, pesawat
jenis Boeing 737-300 nomor penerbangan KI 127 hard-landing di Bandara Juanda mengakibatkan
punggung Adam Air patah. Hampir semua media serentak menuding manajemen Adam
Air mengabaikan unsur safety pada kebijakan LCC-nya. Krisis
Adam Air adalah tamparan kepada CAPA karena awal November 2006 manajemen Adam
Air pernah menerima award dari CAPA sebagai penyedia
layanan udara dengan basis LCC (Low Cost Carrier) paling murah di Indonesia.
Kesalahan strategi
juga terjadi pada Temasek, ketika Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
menyatakan Temasek Holdings melakukan monopoli karena memiliki saham pada
perusahaan sejenis di bidang usaha dan pasar yang sama, yakni PT Telekomunikasi
Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk. Pernyataan tersebut diputuskan dalam
sidang Majelis Komisi KPPU di Jakarta kemarin. Majelis Komisi yang diketuai
Syamsul Maarif memutuskan lembaga investasi milik pemerintah Singapura tersebut
melanggar Undang-Undang No. 5Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Mnopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Akibatnya Temasek
harus melepaskan kepemilikan saham di Telkomsel atau Indosat yang dimilikinya
secara silang lewat dua unit usahanya, yakni Singapore Telecom (SingTel) dan
Singapore Technologies (ST) Telemedia. “Pelepasan seluruh saham di Telkomsel
atau Indosat selambat-lambatnya dua tahun sejak putusan ini memiliki ketetapan
hukum,” kata Syamsul saat membacakan hasil keputusan sidang Majelis Komisi KPPU
tersebut. SingTel memiliki 35 persen saham di Telkomsel dan ST Telemedia
menguasai 41,94 persen saham Indosat.
Perusahaan harus mempersiapkan dengan matang cara mencegah terjadinya krisis.
Perusahaan sebaiknya selalu memiliki rencana dalam menghadapi krisis dan
menghindari keputusan yang justru akan membuat perusahaan terperosok lebih jauh
dalam krisis. Mereka harus tahu skenario terburuk yang akan terjadi dan harus
mempunyai contingency plan dalam menghadapinya.
Apabila pencegahan
krisis tidak berhasil maka enam langkah berikut sebaiknya diambil dengan
segera.
1) Melakukan penilaian yang objektif
terhadap penyebab krisis.
2) Menentukan apakah penyebab
terjadinya krisis memiliki dampak jangka panjang atau hanyalah fenomena sesaat.
3) Perhitungkan setiap kejadian
dalam krisis dengan cermat sehingga setiap peristiwa yang terjadi dapat
diantisipasi dengan baik.
4) Memusatkan perhatian pada upaya
menyelesaikan masalah.
5) Manfaatkan setiap peluang yang
ada untuk memperbaiki keadaan.
6) Segera bertindak untuk melindungi cash flow perusahaan.
Apabila terjadi
krisis keuangan, segeralah bertindak, jangan menunggu hingga bukti-bukti
komplit. Hal-hal yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
) Meningkatkan penjualan jangka
pendek (increasing short term sales) .
2) Menjaga atau meningkatkan laba
perusahaan (maintaining or increasing profit margins on sales if possible).
3) Mengurangi biaya (reducing
expenses) dengan langkah-langkah berikut.
a. Mengurangi biaya yang tidak
diperlukan (eliminating non-essential expenses).
b. Menjual aset yang tidak
strategis (selling non-mission critical assets).
c. Mengurangi gaji (reducing
payroll).
d. Outsource sumber daya yang tidak terlalu dibutuhkan (outsourcing non-mission
critical operations).
4) Negosiasi ulang pinjaman dan
hutang perusahaan apabila dimungkinkan atau menunda waktu pembayaran (renegotiating
loans and other debts wherever possible - obtaining interest-only loans or
extended payment terms).
Jika yang terjadi adalah krisis PR, segera bertindak untuk mencegah atau meng-counter informasi atau pemberitaan negatif yang sudah tersebar. Menutup diri akan
membuat pemberitaan media semakin intensif. Gunakan semua media yang ada untuk
menjelaskan dan mengklarifikasi pemberitaan yang terjadi atau mempertanyakan
kredibilitas pemberitaan yang ada.
Comments
Post a Comment